Demi Mengais Rezeki, Perjuangan Pria Paruh Baya Berjualan Sandal Japit di Pinggir Jalan

SIDOARJO - Sejak pensiun dari pekerjaannya di sebuah Pabrik Gula Watoetoelis, Kec. Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Karen kelahiran tahun 1958 warga RT 03/RW 02 Dusun Doplang, Bendotretek, Kecamatan Prambon, Sidoarjo tidak menyerah untuk terus mengaktifkan dirinya dengan menjual sandal jepit di pinggir jalan. 

"Meskipun usianya sudah 66 tahun, tidak lagi muda, semangatnya untuk mengais rejeki tetap membara"

Saat ditemui media ini pada Minggu (30/6), Karen (66) bercerita bahwa ide untuk menjual sandal jepit muncul setelah melihat potensi pasar yang cukup besar di kalangan pejalan kaki yang sering lewat di lokasi sekitar jalan dekat balai Desa Bendotretek tersebut. "Saya pikir, kenapa tidak mencoba? Sandal jepit adalah produk sederhana tapi selalu dibutuhkan," ujar Karen sambil tersenyum. 

Selenggarakan Forum Komunikasi Publik, Pemerintah Lengkapi Aspek Meaningful Participation dalam Revisi Peraturan Pemerintah Terkait Kemudahan Berusaha

Dengan ketekunan dan kesabaran, ia mulai membangun pelanggan setia yang datang kembali untuk membeli produk-produknya. "Saya senang bisa tetap produktif meski sudah pensiun. Ini juga membantu saya secara finansial," tambahnya.

Advertisement

Scroll To Continue with Content

Karen (66 tahun) menikmati masa pensiun dengan tenang, ia merasa bahwa menjalankan usaha kecil seperti ini memberinya kepuasan tersendiri. "Saya tidak hanya menjual sandal jepit, tetapi juga kisah hidup saya yang penuh dengan perjuangan pernah bekerja buruh tani," ujarnya.

Dengan usahanya, ia bukan hanya mencari nafkah, tetapi juga memberikan teladan tentang semangat pantang menyerah dalam mengejar impian.

BI Jatim Tingkatkan Kebiasaan Masyarakat Madura Bertransaksi Non Tunai

Dengan cerita yang menginspirasi, Karen membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Dengan tekad dan semangat, setiap orang dapat mengubah tantangan menjadi peluang yang berharga, " pungkasnya. (*)