Di Kedai Kopi Raluna, Belajar Kepemimpinan dan Strategi Geopolitik Islam
PROBOLINGGO - Di kedai kopi Raluna, sekelompok pemuda dan pengamat sejarah Islam berkumpul untuk berdiskusi mengenai Perang Mu'tah, sebuah pertempuran yang melibatkan tokoh-tokoh besar Islam dan strategi yang diterapkan dalam menghadapi tantangan geopolitik.
Diskusi ini dipimpin oleh Mohammad Nurcholis Muslim, yang mengingatkan bahwa pertempuran ini lebih dari sekadar persoalan agama, namun juga berhubungan dengan strategi geopolitik yang penting untuk dipelajari. Senin (13/01/25)
Menurut Nurcholis, Perang Mu'tah adalah titik balik dalam sejarah Islam yang mengajarkan tentang kepemimpinan, pengorbanan, dan strategi perang. Dalam diskusi ini, Nurcholis menyoroti tiga tokoh yang patut diteladani: Zayd bin Harithah, Ja'far bin Abi Talib, dan Khalid bin Walid.
Tiga Tokoh yang Harus Diteladani
Zayd bin Harithah menunjukkan keberanian dan kesetiaan yang luar biasa, rela mengorbankan nyawa untuk membela kehormatan Islam meskipun dalam kondisi pasukan yang jauh lebih kecil.
Ja'far bin Abi Talib menunjukkan pengorbanan tanpa batas, kehilangan kedua tangannya di medan perang sebagai tanda ketulusan dan keberanian dalam membela agama.
Khalid bin Walid, meskipun pasukan Muslim kalah jumlah, berhasil menunjukkan strategi dan kepemimpinan militer yang cerdas, mengatur pasukannya mundur dengan tertib untuk menghindari kekalahan total.
Pembunuhan Utusan Nabi: Strategi Geopolitik
Salah satu poin penting yang disoroti oleh Nurcholis adalah bahwa pembunuhan utusan Rasulullah ﷺ (Harits bin Umair) bukan hanya soal agama, tetapi bagian dari strategi geopolitik yang lebih besar. Pembunuhan ini merupakan tantangan terhadap kekuatan politik dan militer umat Islam yang baru berkembang, yang memaksa Rasulullah ﷺ untuk memberikan respons tegas, bukan hanya dalam konteks agama, tetapi juga sebagai tanggapan terhadap tantangan geopolitik.
Umat Islam Harus Kuat dan Teladani Strategi Khalid bin Walid
Diskusi ditutup dengan penekanan bahwa umat Islam harus kuat, seperti yang dicontohkan oleh Khalid bin Walid, yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kebijaksanaan dalam menghadapi situasi sulit. Nurcholis mengajak semua peserta untuk meneladani strategi, keberanian, dan pengorbanan yang diterapkan dalam Perang Mu'tah, untuk membangun masa depan umat Islam yang lebih baik.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow