Gadis 16 Tahun Meninggal Tidak Wajar, Keluarga Izinkan Jazad SK Diautopsi

Home

Bidik Kasus

Garuda Satu

Published Dec 2, 2023 - 15:47

9531 Reads

Last Update Dec 2, 2023 - 16:01

Gadis 16 Tahun Meninggal Tidak Wajar, Keluarga Izinkan Jazad SK Diautopsi — Keluarga SK Gadis Yang diduga Meninggal Akibat di Aniaya

Smallest Font

Largest Font

TUAL, Garudasatu.id - Diketahui ayah SK Markus Kolatfeka bersama sejumlah kerabatnya telah mendatangi Satreskrim Polres Tual pada Kamis (30/11/2023) kemarin. Kedatangan mereka untuk mengajukan permohonan kepada kepolisian untuk melakukan autopsi kepada jazad anaknya.

Penasehat hukum Keluarga SK, Jacobus Rahayaan.SH pada Sabtu (2/12/2023) menyatakan bahwa sang ayah telah menandatangani surat persetujuan untuk autopsi.

Scroll To Continue with Content

“Iya, mereka (keluarga SK) sudah menyetujui," kata Rahayaan kepada wartawan.

Sebelumnya, keluarga sempat berat hati dengan rencana autopsi jazad SK. Namun setelah melalui banyak pertimbangan, lima marga dalam keluarga besar SK akhirnya menyetujui.

Scroll To Continue with Content

Rahayaan menyebut, persetujuan ini demi kepentingan penyelidikan dan mengungkap penyebab kematian SK.

Rahayaan juga menyebut keluarga meminta kepada kepolisian untuk segera melakukan autopsi jazad. Hal ini dikarenakan pihak keluarga ingin mendapatkan hasil yang lebih valid terkait penyebab kematian anaknya.

"Apapun kesimpulan dari hasil autopsi ini, jika korban meninggal karena tindak kejahatan, kepolisian harus menangkap pelakunya. Tetapi kalau bukan karena tindak kejahatan pembunuhan atau penganiayaan maka mereka (keluarga) menerima secara ikhlas," ungkap Boby, sapaan akrab PH Keluarga SK.

Lanjut ia mengungkapkan, kepolisian belum menentukan waktu pelaksanaan autopsi. Namun begitu, pihak kepolisian memastikan bahwa autopsi tetap akan dijalankan sesuai permintaan keluarga.

Terpisah, Wakapolres Tual Kompol Teddy membenarkan kedatangan Keluarga SK di Mako Polres Tual dan persetujuan untuk autopsi.

Teddy pun memastikan, pihaknya akan segera berkoordinasi ke Polda Maluku guna secepatnya dapat mendatangkan dokter forensik ke tempat dimana SK dimakamkan.

"Dari keluarga bersedia, bersedia untuk pelaksanaan autopsi. Saya pun sudah sampaikan ke Pak Kasatreskrim segera berkoordinasi ke biddokkes Polda Maluku untuk bisa mendatangkan dokter forensik ke Teor," kata Teddy.

Reporter: Buyung Balubun