Gedung DPRD Sumenep Menjulang Tinggi, Harapan Rakyat yang Menanti Jawaban
OPINI – Peresmian gedung baru DPRD Kabupaten Sumenep pada 2 Januari 2025 menjadi perbincangan hangat masyarakat. Dengan anggaran sebesar Rp100,93 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), gedung tersebut dinobatkan sebagai gedung legislatif termegah di Madura. Berbagai harapan besar disematkan pada bangunan yang menjulang tinggi ini, yang disebut-sebut sebagai simbol kemajuan daerah.
Dalam seremoni peresmian, beberapa tokoh menyampaikan harapan ideal terhadap keberadaan gedung tersebut. Gedung ini diharapkan menjadi ruang aspirasi masyarakat untuk menyampaikan masukan demi kemajuan daerah, menjadi rumah bagi wakil rakyat untuk bekerja lebih efektif dan efisien, serta menjadi simbol komitmen bersama dalam membangun Kabupaten Sumenep yang lebih baik. Tak hanya itu, gedung ini juga dirancang sebagai green building atau Bangunan Gedung Hijau (BGH), yang memperhatikan dampak lingkungan dan kesehatan manusia.
Namun, harapan tersebut kini diuji oleh realitas masyarakat yang jauh dari kemegahan gedung itu sendiri.
Kesenjangan Antara Aspirasi dan Realitas
Gedung DPRD yang megah diharapkan menjadi “bank aspirasi” masyarakat, tetapi di beberapa wilayah, seperti Kepulauan Kangean, masyarakat masih terjebak dalam berbagai persoalan mendasar.
1. Masalah Sampah dan Banjir
Ketiadaan tempat pembuangan sampah terpadu (TPS, TPST, atau TPA) di Kepulauan Kangean menyebabkan sampah berserakan, menyumbat selokan, dan memicu banjir.
2. Tambang Pasir Ilegal dan Eksploitasi Alam
Aktivitas penambangan tanpa izin serta ekspor pohon pule terus berlangsung tanpa memperhatikan AMDAL dan dampak sosial-budaya masyarakat setempat.
3. Krisis Listrik
Listrik yang sering padam menjadi tantangan berat bagi masyarakat Kangean, yang seharusnya mendapatkan layanan dasar yang layak.
Ironisnya, di tengah kondisi ini, gedung DPRD justru hadir dengan konsep go green yang seolah jauh dari kenyataan kehidupan masyarakat. Apakah green building ini dapat menjadi simbol solusi konkret, atau hanya sebatas simbol kemegahan?
Refleksi Rakyat dan Tantangan bagi Pemerintah
Gedung megah ini tentu membawa harapan besar, tetapi harapan itu tidak akan berarti jika tidak disertai dengan tindakan nyata. Dana sebesar Rp100 miliar lebih yang diinvestasikan untuk membangun gedung ini tentu bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, membangun fasilitas pengelolaan sampah, atau memperbaiki layanan listrik di Kepulauan Kangean.
Pemerintah dan wakil rakyat memiliki tanggung jawab besar untuk membuktikan bahwa kehadiran gedung ini benar-benar berdampak positif bagi masyarakat. Gedung ini tidak hanya menjadi simbol kemegahan, tetapi juga komitmen untuk mendengarkan dan menjawab suara rakyat yang selama ini terpinggirkan.
Harapan rakyat itu sederhana: agar wakil mereka benar-benar hadir dan bekerja untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Semoga gedung ini tidak hanya menjulang tinggi sebagai bangunan fisik, tetapi juga sebagai simbol kebangkitan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumenep.
Sumenep, 4 Januari 2025
Oleh: Achmad Sarjono (Pemimpin Redaksi Media Online Nasional Garudasatu.id )
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow