Kiai Zuhri Zaini Berbagi Tips Dakwah di Tengah Masyarakat

Kiai Zuhri Zaini Berbagi Tips Dakwah di Tengah Masyarakat

Smallest Font
Largest Font

PROBOLINGGO - Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan bekal untuk mengabdi dan berjuang di masyarakat itu tidak cukup dengan kemampuan ilmiah, akan tetapi juga kemampuan adaptif. 

“Kemampuan beradaptasi atau penyesuaian diri itu sangat penting agar tidak terjadi goncangan-goncangan ketika masuk ke masyarakat,” imbuh Kiai Zuhri saat memberi tausiyah dalam acara Wisuda Ma’had Aly ke XI di Aula I Pesantren, Ahad (23/02/24).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Hal itu disampaikan oleh Kiai Zuhri untuk membekali para wisudawan yang hendak terjun ke masyarakat pasca mengikuti pendidikan di Ma’had Aly Nurul Jadid. 

Selain itu, Kiai Zuhri juga mengingatkan agar para wisudawan tidak berhenti meningkatkan kemampuan diri.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Selain mengamalkan ilmu dan berlatih untuk menyebarkan ilmu melalui program penugasan, para wisudawan juga jangan berhenti meningkatkan kemampuan diri, baik dalam ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang lain. Sebab untuk mengabdi dan berjuang di masyarakat itu tidak hanya dibutuhkan kemampuan ilmiah, tetapi juga kemampuan beradaptasi,” terang beliau.

Kemampuan berdaptasi, menurutnya, telah diperileh saat mengikuti proses pembelajaran selama di Ma’had Aly, seperti program “Guru Tugas” yang diberlakukan bagi mahasantri di tahun terakhir pendidikannya.

“Modal dari pondok, ini (kemampuan adaptif, red) sudah dilatih, seperti program penugasan, sekalipun ada batas waktu setahun dua tahun. Oleh karena itu, saya kira ini sudah berjalan di jalan yang benar, hanya mungkin perlu di sempurnakan,” tutur beliau.

Kiai Zuhri pula menerangkan bahwa wisuda ini bukanlah akhir, akan tetapi permulaan untuk masuk ke tingkatan-tingkatan selanjutnya. Beliau mengutip ayat QS. At-Taubah [9] : 122:  لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ࣖ

“Wisuda ini bukan akhir, akan tetapi permulaan untuk masuk ke tingkatan-tingkatan selanjutnya. Jadi kita sesudah tafaqquh fiddin, juga liyundziru qoumahum, untuk indzar, yaitu melakukan dakwah di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow