Ponpes Darul Iman Pandeglang Gelar Kajian Cegah Paham Intoleransi, Radikal, Terorisme Bagi Generasi Santri Muda

Ponpes Darul Iman Pandeglang Gelar Kajian Cegah Paham Intoleransi, Radikal, Terorisme Bagi Generasi Santri Muda

Smallest Font
Largest Font

PANDEGLANG, Garudasatu.id - Pondok Pesantren Darul Iman salah satu lembaga yang berada di Pandeglang Banten mengadakan kajian cegah paham intoleran, radikalisme dan terorisme yang banyak beredar di ruang digital atau dunia maya.

Ajakan melalui kajian kepada puluhan santri putra dan santri putri untuk mencegah paham - paham baru yang dapat menimbulkan konflik ini dilaksanakan di Pondok pesantren Darul Iman, Pandeglang, Banten pada Rabu (24/1/2024).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kegiatan ini di isi oleh Dr. Najih Arromadloni selaku Pengamat Pesantren, Muhammad Syauqillah, ph.D, selaku Ketua Program Studi Kajian Terorisme SKSG, dan di moderatori oleh Bahroji selaku Founder Gawekuta Institute.

Dalam sambutannya Muhammad Syauqillah mengatakan bahwa generasi muda santri sudah memiliki imunitas terhadap pemahaman -pemahaman yang ekstrim.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Muhammad syauqillah berharap kepada para santriwan maupun santriwati agar mereka menjadi generasi santri yang muda yang menjadi agen-agen dalam moderasi beragama dan syauqillah sangat meyakini mereka sudah mempunyai imun imun terhadap paham yang ekstrim, yang nantinya santri ini akan menjadi penerus untuk paham - paham moderat.

Sementara itu, Dr. Najih Arromadloni selaku Pengamat Pesantren mengatakan bahwa potensi paham terhadap intoleran, radikal, serta terorisme, akan bisa tumbuh dimana mana sehingga jika tidak segera di cegah hal ini akan menjadi bahaya, sehingga bukan hanya di Banten sajah melainkan di daerah manapun akan tumbuh.

Lanjut Najih Arromadloni mengatakan bahwa penangkapan terhadap pelaku terorisme di Banten sudah beberapa kali terjadi, salah satunya karyawan PT. Krakatau steel. Dan untuk mengatasi hal ini harus melibatkan banyak pihak.

"Kegiatan edukasi moderasi ini di hadiri oleh pimpinan pondok pesantren terpadu darul iman, direktur pusat studi Islam dan politik Universitas Indonesia, Muhammad syauqillah, najih arromadloni, Syam, founder gawekuta institute bahroji dan densus 88 mabes polri"


(BY. Ahmad Khotib) 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow